TIPOLOGI DESA BERDASARKAN SDGs DESA

28 September 2024
MUHAMMAD JADMIKO
Dibaca 19 Kali
TIPOLOGI DESA BERDASARKAN SDGs DESA

Undang-Undang Desa memandatkan bahwa tujuan pembangunan Desa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa dan kualitas hidup manusia serta penanggulangan kemiskinan melalui pemenuhan kebutuhan dasar, pembangunan sarana dan prasarana Desa, pengembangan potensi ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. Yang dimaksud dengan berkelanjutan adalah pembangunan Desa untuk pemenuhan kebutuhan saat ini dilakukan tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi Desa di masa depan.

Untuk mengoperasionalkan tujuan pembangunan Desa yang dimandatkan oleh Undang-Undang Desa, maka penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk mewujudkan 8 (delapan) tipologi Desa dan 18 (delapan belas) tujuan SDGs Desa sebagai berikut :

1. Desa Tanpa Kemiskinan dan Kelaparan [SDGs 1 dan 2]
2. Desa Peduli Kesehatan [SDGs 3, 6 dan 11]
3. Desa Peduli Pendidikan [SDGs 4]
4. Desa Ramah Perempuan [SDGs 5]
5. Desa Ekonomi Tumbuh Merata [SDGs 8, 9, 10, dan 12]
6. Desa Peduli Lingkungan [SDGs 7, 13, 14 dan 15]
7. Desa Berjaring [SDGs 17]
8. Desa Tanggap Budaya [SDGs 16 dan 18]

Adapun indikator-indikator masing-masing SDGs untuk mencapai tipologi desa tersebut adalah sebagai berikut :

sdgs1

Indikator :

  1. Tingkat kemiskinan desa dan kemiskinan ekstrem desa mencapai 0 %
  2. Persentase warga desa peserta SJSN Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan mencapai 100 %
  3. Keluarga miskin penerima bantuan sosial mencapai 100 %
  4. Keluarga miskin mendapat layanan kesehatan mencapai 100 %
  5. Individu miskin mendapat pendidikan SD, SMP, SMA dan Lanjutan mencapai 100 %
  6. Keluarga miskin pengguna Listrik (PLN dan Non PLN) mencapai 100%
  7. Keluarga miskin dengan sanitasi layak mencapai 100%
  8. Keluarga miskin dengan hunian layak (subjektif dan Objektif)  mencapai 100%
  9. Individu miskin korban bencana yang ditangani mencapai 100%
sdgs2

Indikator :

  1. Prevalensi kurang gizi, kurus, stunting, anemia turun menjadi 0 %
  2. Persentase bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif mencapai 100 %
  3. Keberadaan pertanian pangan tiap kawasan Rukun Tetangga
sdgs3

Indikator :

  1. BPJS Kesehatan mencapai 100% penduduk
  2. Unmet need pelayanan kesehatan mencapai 0%
  3. Persentase persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan dan menggunakan tenaga kesehatan terampil mencapai 100%
  4. Angka kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup mencapai 0
  5. Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup mencapai 0
  6. Imunisasi dasar lengkap pada bayi mencapai 100%
  7. Prevalensi HIV, TBC, tekanan darah tinggi, obesitas, narkoba mencapai 0%
  8. Jumlah RT yang menjalankan eliminasi malaria, kusta, filariasis (kaki gajah) mencapai 100%
  9. Persentase perokok <18>
  10. Posyandu yang menangani kesehatan jiwa pada 100% RT
  11. Korban penyalahgunaan NAPZA (narkoba) 100% ditangani panti rehabilitasi sosial
  12. Korban mati dan luka berat akibat kecelakaan lalu lintas mencapai 0%
  13. Prevalensi pemakaian kontrasepsi jangka pendek dan jangka panjang pada orang menikah usia produktif (usia 18-49 tahun) mencapai 100%
  14. Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ASFR) mencapai 0%
  15. Total Fertility Rate (TFR) di bawah 1,5
sdgs4

 Indikator : 

  1. Akses anak ke SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA berakreditasi minimal B mencapai 100%
  2. Akses anak ke pesantren mencapai 100%
  3. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA mencapai 100%
  4. Angka Partisipasi Murni (APM) PAUD/TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA laki-laki dan perempuan mencapai 100%
  5. Angka melek aksara latin dan non latin pada penduduk usia di atas 15 tahun mencapai 100%
  6. Rata-rata lama sekolah penduduk >20 tahun mencapai 12 tahun
  7. Tersedia Taman Bacaan Masyarakat atau perpustakaan
sdgs5

 Indikator :

  1. Perdes/SK Kades yang responsif gender mendukung pemberdayaan perempuan minimal 30%
  2. Terdapat perdes/SK Kades yang menjamin perempuan untuk mendapatkan pelayanan, informasi, dan pendidikan terkait keluarga berencana dan kesehatan reproduksi.
  3. Prevalensi kasus kekerasan terhadap anak perempuan mencapai 0%
  4. Kasus kekerasan terhadap perempuan yang mendapat layanan komprehensif mencapai 100%
  5. Median usia kawin pertama perempuan (pendewasaan usia kawin pertama) di atas 18 tahun
  6. Angka kelahiran pada remaja usia 15-19 tahun (age specific fertility rate/ASFR) mencapai 0%
  7. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/SMK/MA/sederajat mencapai 100%
  8. Persentase jumlah perempuan di Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan perangkat desa minimal 30%
  9. Persentase jumlah perempuan yang menghadiri musdes dan berpartisipasi dalam pembangunan desa minimal 30%
  10. Unmet need kebutuhan ber-KB mencapai 0%, dan Pasangan Usia Subur (PUS) memahami metode kontrasepsi modern minimal 4 jenis
sdgs6

 Indikator :

  1. Akses terhadap layanan air minum dan sanitasi layak mencapai 100% keluarga
  2. Keluarga dan industri yang dilayani air baku mencapai 100%
  3. Keluarga dan industri pengguna fasilitas air limbah dan lumpur tinja mencapai 100%
  4. Kualitas sumber air tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa di seluruh RT
  5. Terdapat perdes/SK Kades tentang penggunaan air tanah, tata kelola sumber daya air
  6. Pengurangan ongkos air irigasi pada industri bagi yang menerapkan air limbah yang aman untuk pertanian
  7. Tersedianya perdes/SK Kades pelestarian lingkungan di sekitar aliran sungai
  8. Tersedianya informasi dari stasiun hidrologi dan klimatologi terdekat
  9. Tersedianya informasi sumber daya air
  10. Jumlah mata air tetap (tidak berkurang)
  11. Terdapat kegiatan penanaman pohon disekitar aliran dan pengerukan sungai serta danau
  12. Air danau dan sungai tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
  13. Tidak ada lahan tandus atau erosi
sdgs7

 Indikator : 

  1. Keluarga pengguna listrik mencapai 100%, dengan konsumsi >1.200 KwH/kapita
  2. Keluarga pengguna gas atau sampah kayu untuk memasak mencapai 100%
  3. Pengguna bauran/campuran energi terbarukan mencapai 60% keluarga
  4. Keluarga pengguna minyak untuk transportasi dan memasak <50>
sdgs8

 Indikator :

  1. PDB Desa rata-rata di atas Rp 30 juta
  2. Pekerja sektor formal minimal 51%
  3. Terdapat akses permodalan formal, dan UMKM mendapat aksesnya (sampai tingkat RT)
  4. Tingkat pengangguran terbuka 0%
  5. PKTD menyerap >50% penganggur di desa
  6. Angkatan kerja baru yang dilatih mencapai 100%
  7. Tempat kerja memiliki fasilitas kesehatan dan keamanan mencapai 100%
  8. Wisatawan meningkat, dan kontribusi wisata mencapai 8% PDB Desa
sdgs9

 Indikator :

  1. Jalan kondisi baik mencapai 100%
  2. Dermaga/tambatan perahu kondisi baik mencapai 100%
  3. Laju pertumbuhan industri rumah tangga, kecil dan menengah di atas pertumbuhan PDB Desa
  4. Kontribusi industri pengolahan 8% PDB Desa
  5. Industri yang mencemari udara mencapai 0%
  6. Inovasi desa tercatat dan disebarluaskan mencapai 100%
sdgs10

 Indikator :

  1. Koefisien Gini desa di bawah 0,200
  2. Tingkat kemiskinan 0%
  3. Status perkembangan desa A (setara mandiri)
  4. Indeks kebebasan sipil mencapai skor 100
  5. Jumlah pekerja peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 100%
  6. Tersedia perdes/SK Kades tentang advokasi pekerja migran
sdgs11

 Indikator :

  1. Rumah kumuh mencapai 0%
  2. Pengamanan dilaksanakan di 100% RT
  3. Keluarga, orang tua, perempuan dan difabel pengguna moda transportasi umum >50%
  4. Penduduk yang pindah ke kota <15>
  5. Swasta dan organisasi kemasyarakatan cangkrukan untuk pembangunan desa
  6. Budaya yang dilestarikan mencapai 100%
  7. Tersedia peringatan dini bencana
  8. Indeks resiko bencana (IRB) seluruh RT mencapai 0%
  9. Tersedia peringatand ini bencana
  10. Terdapat pengolahan sampaj dan Penanganan sampah keluarga mencapai 100%
  11. Terdapat taman/lapangan di desa
sdgs12

 Indikator :

  1. Tersedia Perdes/SK Kades tentang kegiatan usaha yang tidak menimbulkan pencemaran dan pengelolaan limbah serta sampah rumah tangga
  2. Tersedia unit pengolah sampah
sdgs13

 Indikator :

  1. Indeks Risiko Bencana (IRT) mencapai 0 di seluruh RT
  2. Penanganan/mitigasi resiko bencana mencakup 100% terhadap peluang kebencanaan tiap RT
sdgs14

 Indikator : 

  1. Tersedia perdes/SK Kades tentang tata ruang desa dan perlindungan sumberdaya laut
  2. Penangkapan ikan meningkat secara wajar (tidak eksploitatif) sesuai jenis ikan
  3. Luas kawasan konservasi perairan minimal 33�ri luas desa
  4. Tidak ada illegal fishing
sdgs15

 Indikator : 

  1. Tersedia perdes/SK Kades tentang pelestarian keanekaragaman hayati
  2. Luas kawasan lahan terbuka minimal 33 % dari luas desa
  3. Luas lahan hutan rusak dan lahan kritis di hutan mencapai 0%, pemanfaatan kayu dari hutan yang direstorasi
  4. Restorasi lahan gambut mencapai 100%
  5. Peningkatan satwa yang terancam punah >50%
  6. Perusak lingkungan yang dipidana mencapai 100%
sdgs16

 Indikator :

  1. Kriminalitas, perkelahian, KDRT, kekerasan terhadap anak mencapai 0%
  2. Terselenggara gotong royong antar penduduk berbeda agama, ras, golongan
  3. Pekerja anak mencapai 0%
  4. Perdagangan manusia mencapai 0%
  5. Tersedia layanan hukum untuk orang miskin, orang miskin yang memperoleh bantuan hukum mencapai 0%
  6. Proses pengadaan barang dan jasa terbuka untuk publik
  7. Laporan pertanggungjawaban Kades dan laporan keuangan diterima dalam Musdes
  8. SOTK pemerintahan desa sesuai peraturan yang berlaku
  9. Tingkat kepuasan pelayanan pemerintah desa tinggi
  10. Perempuan dalam BPD dan perangkat desa mencapai minimal 30%
  11. Indeks lembaga demokrasi, kebebasan sipil, dan hak politik mencapai 100
  12. Cakupan kepemilikan akta kelahiran 100%
  13. Penanganan terhadap aduan pelanggaran karena suku, agama, ras, dan golongan mencapai 100%
  14. Dokumen perencanaan dan keuangan desa dapat diakses publik, disediakan dalam waktu sehari, dan seluruh pengaduan informasi ditangani
sdgs17

 Indikator :

  1. Rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB Desa di atas 12% per tahun
  2. Terdapat kerja sama desa dengan desa lain, pihak ketiga, dan lembaga internasional
  3. Tersedia jaringan internet tetap (wifi) dan mobile (handphone) berkecepatan tinggi
  4. Komoditas desa yang diekspor meningkat
  5. Informasi kondisi sosial dan ekonomi desa dapat diakses publik
  6. Tersedia data statistik desa setiap tahun, aplikasi statistik dan petugas bidang statistik di desa
  7. Tersedia data SDGs setiap tahun
sdgs18

 Indikator :

  1. Kegiatan tolong menolong yang didasarkan pada ajaran agama
  2. Tokoh agama berpartisipasi dalam musyawarah desa (musdes) dan implementasi pembangunan desa
  3. Terdapat kegiatan santunan/pemeliharaan anak yatim dan orang miskin
  4. SOTK pemerintah desa sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
  5. Pelaksanaan musdes minimal 4 kali setahun
  6. Tersedia dokumen RPJMDes, RKPDes, APBDes
  7. Tersedia peta batas desa yang telah ditetapkan oleh bupati/walikota
  8. Bumdes/ma terakreditasi minimal B
  9. Budaya yang dilestarikan mencapai 100%, lembaga adat aktif
  10. Penyelesaian masalah sosial melalui pendekatan budaya >50%
  11. Aset desa meningkat
  12. Lembaga kemasyarakatan desa yang ikut musdes >30%

Semoga bermanfaat.