SURVEI JENTIK NYAMUK UNTUK DETEKSI DINI PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI TIYUH DAYA ASRI

24 Januari 2022
MUNTHOLIB
Dibaca 113 Kali
SURVEI JENTIK NYAMUK UNTUK DETEKSI DINI PENYEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI TIYUH DAYA ASRI

Pemerintah Tiyuh Daya Asri - Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang belum ada vaksin maupun obatnya dan berpotensi menimbulkan wabah. Tiyuh Daya Asri merupakan salah satu daerah endemis DBD. Hal tersebut mengindikasikan bahwa program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) saat ini belum optimal, sehingga diperlukan strategi alternatif untuk mengatasinya. Salah satunya dengan survei jentik berbasis masyarakat dan berkelanjutan. Melalui survei jentik diharapkan kejadian DBD dapat dideteksi secara dini, sehingga pemberantasan dan penanggulangan DBD dapat segera dilakukan.

Pagi ini dilakukan survey jentik nyamuk di RT 05 Suku I Tiyuh Daya Asri bertempat di salah satu rumah warga. Survey ini dilakukan oleh Bidan Heni., A.Md.Keb. selaku petugas dari Puseksmas Poned Dayamurni dan didampingi oleh Bpk. Tugiman selaku Kepalo Suku I. Survei jentik nyamuk dilakukan secara visual dan sasaran survei adalah tempat-tempat yang memungkinkan menjadi sarang jentik nyamuk baik di dalam rumah maupun di sekitar rumah. Dari hasil survei ditemukan beberapa tempat yang dijadikan sarang nyamuk seperti bekas sampah yang terbuat dari kaleng, botol dll, selain itu pot bunga dan beberapa barang bekas seperti ban juga menjadi sarang jentik nyamuk.

Selanjutnya Bidan Heni menghimbau kepada seluruh warga dikarenakan tingginya curah hujan dikhawatirkan akan semakin memudahkan nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak. Warga diimbau meningkatkan kewaspadaannya dengan melakukan berbagai langkah pencegahan dan antisipasi sejak dini, di antaranya dengan menerapkan gerakan 4M Plus yakni menguras tempat-tempat penampungan air seminggu sekali, menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air yang dapat dijadikan sebagai wadah bertelurnya nyamuk DBD. Plusnya adalah menggunakan kelambu saat tidur pagi atau sore bagi anak atau bayi, menggunakan obat anti nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik. Selain itu, lakukan pemantauan jentik nyamuk DBD.

Sedangkan pemerintah Tiyuh Daya Asri menambahkan bahwa penyakit DBD ini tidak bisa diberantas hanya dengan melakukan pengasapan atau fogging saja tanpa disertai dengan tindakan dan penerapan gerakan 4M Plus. Selain itu mari bersama-sama kita memantau dan melaporkan jika ada indikasi demam ke arah DBD sehingga bisa segera ditangani dan diobati.